Ibnu attahiri

Membaca al-Quran dan meniup ke dalam air dan menggunakan airnya sebagai usaha untuk menyembuhkan penyakit adalah tidak dilarang.

Ibn Abi Hatim & Abu Ash-Shaikh meriwayatkan, Ibn Abi Sulaim berkata: "Telah sampai kepadaku bahawa tiga ayat ini adalah penyembuh sihir, dengan izin Allah. Ayat-ayat ini dibacakan ke dalam mangkuk yang mengandungi air, kemudian disiramkan ke atas kepala orang yg kena sihir. Ayat ayat AlQuran tersebut adalah:

1. Surah Yunus [10] ayat 81-82:

فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئۡتُم بِهِ ٱلسِّحۡرُ‌ۖ إِنَّ ٱللَّهَ سَيُبۡطِلُهُ ۥۤ‌ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُصۡلِحُ عَمَلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٨١) وَيُحِقُّ ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ بِكَلِمَـٰتِهِۦ وَلَوۡ ڪَرِهَ ٱلۡمُجۡرِمُونَ (٨٢)

Artinya: Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata:` Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya `. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan.(81) Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai (nya).(82)

2. Surah Al-A'raf [7]ayat 118-125:

فَوَقَعَ ٱلۡحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١١٨) فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَٱنقَلَبُواْ صَـٰغِرِينَ (١١٩) وَأُلۡقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَـٰجِدِينَ (١٢٠) قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٢١) رَبِّ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ (١٢٢) قَالَ فِرۡعَوۡنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡ‌ۖ إِنَّ هَـٰذَا لَمَكۡرٌ۬ مَّكَرۡتُمُوهُ فِى ٱلۡمَدِينَةِ لِتُخۡرِجُواْ مِنۡہَآ أَهۡلَهَا‌ۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ (١٢٣) لَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَـٰفٍ۬ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمۡ أَجۡمَعِينَ (١٢٤) قَالُوٓاْ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ (١٢٥)

Artinya: Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.(118) Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.(119) Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.(120) Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,(121) (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.`(122) Firaun berkata:` Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, Sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);(123) demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya.`(124) Ahli-ahli sihir itu menjawab:` Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.(125)

3. Surah TaHa [20] ayat 69:

وَأَلۡقِ مَا فِى يَمِينِكَ تَلۡقَفۡ مَا صَنَعُوٓاْ‌ۖ إِنَّمَا صَنَعُواْ كَيۡدُ سَـٰحِرٍ۬‌ۖ وَلَا يُفۡلِحُ ٱلسَّاحِرُ حَيۡثُ أَتَىٰ (٦٩)

Artinya: Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.(69)

Ibn Kathir menyebutkan riwayat ini dalam Tafsir Ibn Kathir (2/443) tetapi tidak memberikan komen tentang kesahihannya.

Shaikh 'Abdul-'Aziz Ibn Baz, rahimahullah, mengatakan:

"Diketahui dalam Sunan Abi Dawud, diriwayatkan bahawa Rasulullah membaca al-Quran ke dalam semangkuk air dan menyiramkannya ke atas orang yg sakit. Diketahui bahawa menyembuhkan diri dengan sidr (herba) dan membaca al-Quran ke dalam air dan menyiramkannya ke atas org yg sakit tidak dilarang dalam Agama. Dengan syarat bahawa bacaan al-Quran itu adalah benar (tidak diubah-ubah) dan bahan ubatan itu adalah halal (contohnya, arak tidak boleh digunakan). Dan Allahlah yang memberi kesembuhan."

Shaikh Ibn Baz menambah lagi:

"Selepas membaca ayat-ayat al-Quran ke dalam air, sebahagiannya diminum dan bakinya digunakan untuk membasuh diri pesakit. Dengan ini, sakit itu akan sembuh."